Rabu, 21 September 2011

"Feodalisme menghilangkan kemanusiaan" (Demolition of Civilization)

Feodalistik Menghilangkan Humanisme


Keterasingan manusia akibat sistem sosial yang berlaku dalam masyarakat zaman feodalisme erat sekali dengan pembedaan strata sosial dan rentan dengan diskriminasi atas manusia oleh manusia. Baik dalam bentuk sikap, tindakan, cara bicara atau gaya bahasa, status sosial dan jabatan. Serasa orang-orang yang di pandang layak (feodal) selalu di kagumi dan masyarakat klas bawah sudah mengubur jauh-jauh apa itu kesalahan mendasar dari orang yang terpandang. Menyembah manusia oleh manusia adalah bentuk penghormatan menurut masyarakat yang beradab dan berbudaya dalam konteks masyarakat feodal. Sebenarnya konteks menghormati, asal tidak merugikan pihak lain bukan merugikan dalam hal harga diri feodal bagi orang/tokoh feodal. Dalam konteks ini kita semuanya harus saling menghargai bukan salah satu golongan saja yang di hargai dan tetap dalam koridor demokratis bukan liberal. Pada sisi ini pula, masyarakat/golongan bawah merasa dia adalah manusia terakhir/terbelakang dan tidak akan pernah tampil berani dalam membongkar semua kebenaran dan keadilan karena dari budaya yang semacam itu pula akan memperlambat langkah masyarakat luas khususnya klas bawah dalam membangun masyarakat yang berilmu pengetahuan ilmiah, beradab dan berkeadilan. Padahal manusia diciptakan hakekatnya adalah sama dan yang membeda-bedakan adalah manusianya sendiri.

Manusia hakekatnya produktif dan memiliki akal pikiran serta selalu berpikir maju terhadap kondisinya. Kenapa perkembangan setiap manusia berbeda? Karena tidak ada penyamarataan dalam setiap bidang kehidupan manusia. Tidaklah beruntung bagi orang-orang yang bernasib tak berpunya dan selebihnya itu hanya dimiliki oleh klas feodal. Dari kondisi sosial inilah yang melahirkan ketimpangan sosial dan ketidakadilan dan berakibat keterasingan manusia oleh manusia. Masyarakat klas bawah pun tak akan pernah tampil berani mengkritik secara terang-terangan terhadap orang-orang terpandang yang melakukan kesalahan terhadap masyarakat akibat takut oleh reaksi sosial feodalistik dan mau tidak mau segala tindak tanduk orang/tokoh terpandang adalah selalu benar dan tidak pernah salah yang pada intinya menghilangkan kekritisan manusia pada manusia dan ketakutan manusia atas manusia.

Ekslusivisme adalah hal yang selalu menjangkit dalam jantung feodalisme. Seolah manusia seperti itu tidak layak dan tidak pantas berada bersamaan dengan klas bawah karena akan meruntuhkan harga diri orang yang senang terhadap praktik feodalistik dan seakan dirinya adalah manusia sempurna. Adakah praktek semacam ini di masa sekarang?

Patriarkhi terhadap perempuan juga erat sekali dirasakannya. Baik dalam keluarga, ekonomi, sosial, dan budaya. Perempuan dalam perkembangannya di pandang orang kedua dan hanya pantas mengurus urusan domestik saja. Ini di menyebabkan laki-laki secara langsung maupun tidak langsung telah menindas perempuan meski bagi perempuan itu adalah hal yang wajar dan sudah seharusnya. Dan inilah kemiskinan masyarakat atas dirinya tentang pemahaman sejarahnya dan konsep manusia. Praktek semacam ini eksis dan meluas pada masa feodalisme.

Selama budaya feodal masih eksis tak akan pernah peradaban manusia adalah peradaban kebenaran absolut di masanya dan peradaban—feodal yang khas hanya anggapan orang-orang feodal yang pada hakekatnya tetap mempertahankan kepentingannya yaitu menjaga tradisi penindasan klas. Ini juga syarat kepentingan yang mana klas feodal sering memberi cap kepada orang-orang yang tidak patuh terhadap tradisi feodal dengan julukan “manusia tak beradab”. Kebanyakan dari mereka yang di juluki manusia tak beradab, ingin mengetahui lebih mendalam tentang kondisi itu dan ingin mengubahnya, dan motif lain karena tidak kuat merasakan kondisi sosial yang demikian. Sebenarnya peradaban yang sejati menyandarkan segala hal pada sesuatu yang esensi/hakekat bukan bentuk luar (cover) dan berpikir serta berbudaya secara ilmiah. Pembodohan manusia atas manusia semacam itu tidak bisa di elak lagi di akibatkan kondisi sosial yang feodalistik.

Zaman ini sangat kental dengan namanya anti kritis, anti demokratis dan anti ilmiah. Tidak ada kebenaran dan terkecuali kebenaran hanya milik pelaku feodal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar